Rabu, 06 Februari 2013

"Perayaan Ganjitsu"

Ganjitsu merupakan awal dimulainya tahun baru yaitu pada tanggal 1 januari (dini hari), sedangkan pada pagi harinya sering disebut dengan istilah gantan (元旦) yang artinya pagi pertama di awal tahun. 

Pada malam tahun baru ini ada tradisi memakan soba yang disebut toshikoshi soba (年越しそば ). Stasiun televisi di Jepang, NHK, mempunyai tradisi menayangkan acara Kohaku Uta Gassen, berupa kompetisi lagu antar penyanyi terkenal yang dibagi menjadi kubu merah dan kubu putih. Menjelang pukul 12 malam, genta yang terdapat di berbagai kuil agama Buddha di Jepang dibunyikan. Tradisi memukul genta menjelang pergantian tahun disebut joya no kane (除夜の鐘). Genta dibunyikan sebanyak 108 kali sebagai perlambang 108 jenis nafsu jahat manusia yang harus dihalau.

Penutupan perayaan tahun baru ditandai dengan memakan bubur nanakusa yang dimasak dengan 7 jenis sayuran dan rumput. Biasanya orang-orang memakan bubur ini sejak tanggal 7 hingga 15 Januari. Tujuannya agar perut bisa beristirahat setelah dipenuhi makanan tahun baru. Acara menumbuk mochi (mochitsuki) merupakan salah satu tradisi menjelang tahun baru. Ketan yang sudah ditanak dimasukkan ke dalam lesung dan ditumbuk dengan alu. Satu orang bertugas menumbuk, sedangkan seorang lagi bertugas membolak-balik beras ketan dengan tangan yang sudah dibasahi air. Beras ketan ditumbuk hingga lengket dan membentuk gumpalan besar mochi berwarna putih. Selain dimakan sebagai pengganti nasi selama tahun baru, mochi juga dibuat hiasan tahun baru yang disebut kagami mochi. Secara tradisional, kagami mochi dibuat dengan cara menyusun dua buah mochi berukuran bundar, ditambah sebuah jeruk di atasnya sebagai hiasan. 

 
Kue mochi

Pada hari tahun baru orang-orang mengucapkan akemashite omedetou gozaimasu (明けまして おめでとう ございます) yang artinya selamat tahun baru . Perayaan ini biasanya dilewati dengan mengenakan kimono atau pakaian yang indah dan pergi ke kuil atau biara.

   
Suasana saat akan masuk ke kuil.

Pada perayaan ini pula banyak kartu tahun baru yang datang ke rumah. Selain itu  Senang rasanya membaca kartu tahun baru yang datang dari sobat lama atau baru.


 
Motif kartu tahun baru
 
Pada tahun baru juga, di depan rumah-rumah juga sering terlihat dekorasi bambu, daun pinus, pita, maupun pernak-pernik lainnya. Ternyata pada hari-H (1 Januari), anak-anak di Jepang juga mendapatkan お年玉 (otoshidama), mirip angpao kalau di Indonesia. Cuma, otoshidama ini biasanya memiliki hiasan/ desain yang beraneka ragam. Penulis merasa penasaran dan mencoba mengorek info dari teman satu Lab berapa besar otoshidama yang ia terima waktu masih anak-anak. Ternyata anak-anak SD sampai SMP biasa mendapatkan 3000 atau 5000 yen (kurs 1 yen saat ini sekitar Rp.100,-). Sewaktu SMA ia menerima 10 ribu yen dan bahkan pernah 20 ribu yen waktu awal-awal masuk kuliah.


  
Otoshidama
 
 


Tidak ada komentar: