Ganjitsu
merupakan awal dimulainya tahun baru yaitu pada tanggal 1 januari (dini
hari), sedangkan pada pagi harinya sering disebut dengan istilah gantan (元旦) yang artinya pagi pertama di awal tahun.
Pada malam tahun baru ini ada tradisi memakan soba yang disebut toshikoshi soba (年越しそば ). Stasiun televisi di Jepang, NHK, mempunyai tradisi menayangkan acara Kohaku Uta Gassen,
berupa kompetisi lagu antar penyanyi terkenal yang dibagi menjadi kubu
merah dan kubu putih. Menjelang pukul 12 malam, genta yang terdapat di
berbagai kuil agama Buddha di Jepang dibunyikan. Tradisi memukul genta
menjelang pergantian tahun disebut joya no kane (除夜の鐘). Genta dibunyikan sebanyak 108 kali sebagai perlambang 108 jenis nafsu jahat manusia yang harus dihalau.
Penutupan perayaan tahun baru ditandai dengan memakan bubur nanakusa
yang dimasak dengan 7 jenis sayuran dan rumput. Biasanya orang-orang
memakan bubur ini sejak tanggal 7 hingga 15 Januari. Tujuannya agar
perut bisa beristirahat setelah dipenuhi makanan tahun baru. Acara
menumbuk mochi (mochitsuki) merupakan salah satu tradisi
menjelang tahun baru. Ketan yang sudah ditanak dimasukkan ke dalam
lesung dan ditumbuk dengan alu. Satu orang bertugas menumbuk, sedangkan
seorang lagi bertugas membolak-balik beras ketan dengan tangan yang
sudah dibasahi air. Beras ketan ditumbuk hingga lengket dan membentuk
gumpalan besar mochi berwarna putih. Selain dimakan sebagai pengganti
nasi selama tahun baru, mochi juga dibuat hiasan tahun baru yang disebut kagami mochi. Secara
tradisional, kagami mochi dibuat dengan cara menyusun dua buah mochi
berukuran bundar, ditambah sebuah jeruk di atasnya sebagai hiasan.
Kue mochi
Pada hari tahun baru orang-orang mengucapkan akemashite omedetou gozaimasu (明けまして おめでとう ございます) yang artinya selamat tahun baru . Perayaan ini biasanya dilewati dengan mengenakan kimono atau pakaian
yang indah dan pergi ke kuil atau biara.
Suasana saat akan masuk ke kuil.
Pada perayaan ini pula banyak kartu
tahun baru yang datang ke rumah. Selain itu Senang rasanya membaca kartu tahun
baru yang datang dari sobat lama atau baru.
Motif kartu tahun baru
Pada tahun baru juga,
di depan rumah-rumah juga sering terlihat dekorasi bambu, daun pinus,
pita, maupun pernak-pernik lainnya. Ternyata pada hari-H (1 Januari),
anak-anak di Jepang juga mendapatkan お年玉 (otoshidama), mirip angpao
kalau di Indonesia. Cuma, otoshidama ini biasanya memiliki hiasan/
desain yang beraneka ragam. Penulis merasa penasaran dan mencoba
mengorek info dari teman satu Lab berapa besar otoshidama yang ia terima
waktu masih anak-anak. Ternyata anak-anak SD sampai SMP biasa
mendapatkan 3000 atau 5000 yen (kurs 1 yen saat ini sekitar Rp.100,-).
Sewaktu SMA ia menerima 10 ribu yen dan bahkan pernah 20 ribu yen waktu
awal-awal masuk kuliah.
Otoshidama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar